Tadabbur Qs Al-Syarh ( Alam Nasyrah)


(1) Bukankah kami Telah melapangkan untukmu dadamu? (2) Dan kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, (3) Yang memberatkan punggungmu[*]? (4) Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu[**], (5) Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, (6) Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (7) Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain[***], (8) Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
[*] yang dimaksud dengan beban di sini ialah kesusahan-kesusahan yang diderita nabi Muhammad s.a.w. dalam menyampaikan risalah.
[**] meninggikan nama nabi Muhammad s.a.w di sini maksudnya ialah meninggikan derajat dan mengikutkan namanya dengan nama Allah dalam kalimat syahadat, menjadikan taat kepada nabi termasuk taat kepada Allah dan lain-lain.
[***] Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah Maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu Telah selesai mengerjakan urusan dunia Maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang mengatakan: apabila Telah selesai mengerjakan shalat berdoalah.
Surat ini terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah dan diturunkan sesudah surat Adh Dhuhaa. Nama Alam Nasyrah diambil dari kata Alam Nasyrah yang terdapat pada ayat pertama, yang berarti: bukankah Kami telah melapangkan.

POKOK-POKOK ISINYA
Penegasan tentang nikmat-nikmat Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, dan pernyataan Allah bahwa disamping kesukaran ada kemudahan karena itu diperintahkan kepada Nabi agar tetap melakukan amal-amal sholeh dan bertawakkal kepada-Nya.
TAFSIR AYAT-AYATNYA
Nikmat-nikmat Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW (ayat 1-4)
Ayat 1: Allah SWT berfirman untuk mengungkapkan nikmat yang telah diberikan kepada Rasul-Nya, Muhammad saw; bukankah dadamu itu sebagai tempat syariat agama dan dakwah kepada Allah swt, sehingga kamu memiliki akhlak yang mulia, cenderung kepada akhirat, dan mudah melakukan kebaikan. Dadamu benar-benar menjadi lapang dan tidak sempit, serta tunduk untuk mengikuti setiap kebaikan.
Ayat 2-3: Maksudnya, Kami telah mengampuni kesalahanmu (wahai Muhammad) yang terdahulu dan yang akan datang. Diriwayatkan Imam at-Thobari dengan sanad yang shohih dari Ibnu Zaid bahwasanya Allah telah menghilangkan dosa-dosa nabi sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul, demikian juga riwayat dari Qotadah. Riwayat  tersebut  dikuatkan dengan ayat “Supaya Allah mengampuni dosa-dosamu baik yang telah lampau maupun yang akan datang” QS.Al-Fath:2
Ayat 4: Telah Kami tinggikan derajatmu serta Kami jadikan bagimu pujian bagus nan tinggi yang belum pernah didapat oleh seorang pun dari makhluk. Maka ketika disebut Allah SWT, disebut pula Rasulullah SAW, seperti ketika berikrar masuk Islam, di dalam azan dan iqamah, khutbah-khutbah dan masih banyak lagi saat-saat di mana Allah tinggikan sebutan Rasul, Muhammad SAW.
Dan beliau di hati umatnya, mendapatkan kecintaan dan penghormatan yang juga tidak dimiliki oleh siapa pun selain Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan kepada beliau balasan yang terbaik atas jasanya kepada umatnya.
Pernyataan Allah bahwa disamping kesukaran ada kemudahan (ayat 5-6)
Ayat 5: Kemudian Allah SWT memberikan berita gembira besar kepada nabi-Nya, Muhammad SAW, bahwa setiap dia mendapatkan kesulitan, maka kemudahan pasti mengikutinya.
Ayat 6: Kemudian hal itu ditegaskan dengan diulangiNya berita gembira itu. Ini menunjukkan bahwa kemudahan pasti akan mengikuti kesulitan dan mengalahkannya, sebesar apa pun kesulitan itu.
Tetap melakukan amal-amal sholeh dan bertawakkal kepada-Nya   (ayat 7-8)
Ayat 7: Lalu Allah SWT menyuruh pertama kepada Rasul-Nya, kemudian orang-orang mukmin yang menjadi pengikutnya untuk bersyukur kepada-Nya dan menunaikan hak-hak nikmat-Nya, Dia berfirman, jika kamu telah selesai dari kesibukan-kesibukanmu dan jiwamu sudah lapang, maka bergegaslah untuk beribadah dan berdoa.
Ayat 8: Dan mintalah kepada Rabbmu semata untuk mencapai setiap yang kamu  sukai dari kebaikan dunia dan akhirat. Dan menghadaplah kepada-Nya saja, bukan kepada yang lain, dengan penuh yakin bahwa Dia akan mengabulkan segala permintaanmu. Dan dalam posisimu berdoa seperti ini, rasakanlah akan keagungan dan kemurahan-Nya, sekaligus kefakiran serta kebutuhanmu di sisi yang lain. Janganlah kamu menjadi seperti orang yang jika telah selesai dari satu kesibukan lantas kemudian bermain-main dan berpaling dari Rabbnya serta tidak lagi mengingat-Nya, jika begitu maka kamu termasuk orang-orang yang merugi.
“Allahumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika.”
Ya Allah, bantulah kami untuk bisa selalu ingat, bersyukur, dan beribadah dengan sebaik-baiknya kepadaMu.
Sumber : Ikadijatim.or.id

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © IKATAN DA'I INDONESIA Ponorogo. Design by Web Directory | Download from Blog Template
CHEAP Kentucky Derby Tickets, Best Website Hosting, Premium Wordpress Themes