Kisah Seteguk Air


Ketika pembebasan Makkah, Ikrimah bin Abu Jahal termasuk orang yang dihukum mati. Namun, karena sifat pemaaf Rasulullah SAW, Ikrimah yang kala itu sempat melarikan diri, akhirnya diampuni. Rasulullah SAW bersabda di hadapan para sahabat, “Ikrimah bin Abu Jahal akan datang ke tengah-tengah kalian semua sebagai mukmin dan muhajir.”
Tak berapa lama, Ikrimah dan istrinya tiba di majlis Rasulullah. Di hadapan beliau, Ikrimah mengucapkan syahadat.
“Demi Allah, tak satu sen pun dana yang telah saya keluarkan untuk memberantas agama Allah di masa lalu, melainkan mulai saat ini saya tebus dengan mengorbankan hartaku berlipat ganda demi agama Allah. Tak ada seorang pun mukmin yang gugur di tanganku, melainkan akan kutebus dengan membunuh kaum musyrikin berlipat ganda,” ujar Ikrimah.
Ikrimah menepati janji. Setelah masuk Islam, ia menjadi seorang hamba yang rajin beribadah. Seringkali dia menangis dengan air mata berlinang merenungi ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dibacanya. Ia pun menggabungkan diri dalam setiap pasukan perang kaum muslimin di barisan paling depan.
Ketika terjadi perang Yarmuk, Ikrimah maju berperang seperti kesetanan. Melihat tindakan seperti itu, Khalid bin Walid yang menjadi panglima pasukan segera mengejar, “Ikrimah, engkau jangan bodoh! Kembali! Kematianmu adalah kerugian besar bagi kaum muslimin.”
Ikrimah tidak memperdulikan peringatan tersebut, “Biarkan saja, ya Khalid! Biarkan saya menebus dosa-dosa yang telah lalu. Saya telah memerangi Rasulullah dalam beberapa medan peperangan. Pantaskah setelah masuk Islam saya lari dari tentara Romawi ini? Tidak! Sekali-kali tidak!” Kemudian ia berteriak, “Siapakah yang berani mati bersama saya?”
Beberapa orang segera melompat ke samping Ikrimah. Kemudian menerjang ke depan, menghalau pasukan lawan yang terus maju. Akhirnya, walau korban berjatuhan mereka berhasil memukul mundur pasukan Romawi dengan kemenangan yang gemilang.
Di akhir pertempuran, di bumi Yarmuk berjejer tiga mujahid muslim terkapar dalam keadaan kritis! Mereka yang menderita luka-luka sangat parah itu adalah Al-Harits bin Hisyam, ‘Ayyasy bin Abi Rabiah, dan Ikrimah bin Abu Jahal.
Al-Harits minta air minum. Ketika air didekatkan ke mulutnya, ia melihat Ikrimah dalam keadaan seperti yang ia alami. “Berikan dulu kepada Ikrimah!” ujar Al-Harits.
Ketika air didekatkan ke mulut Ikrimah, ia melihat ‘Ayyasy menengok kepadanya. “Berikan dulu kepada ‘Ayyasy!” ujar Ikrimah.
Ketika air minum didekatkan ke mulut ‘Ayyasy, dia telah meninggal. Orang yang memberikan air minum segera kembali ke hadapan Harits dan Ikrimah, namun keduanya pun telah meninggal. [Dipublikasikan pertama kali di Sabili No. 7 Th. XI]

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © IKATAN DA'I INDONESIA Ponorogo. Design by Web Directory | Download from Blog Template
CHEAP Kentucky Derby Tickets, Best Website Hosting, Premium Wordpress Themes