Jangan Biarkan Kapal Tenggelam!

“Perumpamaan yang berdiri pada batas-batas Allah (mentaatinya) dan yang terjebak kedalamnya (melanggarnya) adalah seperti serombongan orang yang berundi tempat di sebuah kapal. Sebagian mereka berada di bagian atas dan sebagian lagi berada di bagian bawahnya.
Kemudian orang-orang yang berada di bagian bawah kapal itu apabila hendak mengambil air, mereka melewati orang-orang yang berada di bagian atas. Mereka berkata: Jika kami lubangi tempat lain, kami tidak akan menyusahkan orang-orang yang berada di atas kami. Jika orang-orang yang di atas membiarkan mereka melakukan niatnya dan membiarkan kehendak mereka, maka mereka semua akan celaka, tetapi jika orang-orang yang berada diatas mengambil tangan (mencegah) mereka maka mereka akan selamat, dan selamat pula seluruh isi kapal.” (HR. Bukhari)
Apalah artinya kapal yang indah tapi ada kebocoran di sana-sini. Apalah artinya kapal dengan peralatan yang super canggih namun banyak kebocoran di bagian deknya. Apalah artinya kapal megah, lengkap dengan fasilitas layaknya di daratan bila air laut dengan leluasa masuk ke dalam kapal. Menakutkan, mencekam…….mengkhawatirkan.
Bumi yang kita tinggali ini sekarang seperti kapal itu. Suasana hidup serba mengkhawatirkan karena banyak bolong di segala sisinya, akibat berbagai kemaksiatan yang makin menggila dan digandrungi manusia. Semakin banyak saja pelaku penbocoran kapal tanpa sadar akibatnya, terpedaya dengan keindahan proses pembolongannya. Dibolong dengan alat yang bernama korupsi terasa menguntunkan dengan melihat tumpukan uang hasil korupsi itu. Dibolong dengat alat yang bernama zina, terasa bahagia, nikmat. Ada juga pembolongan dengan alat yang bernama rakus, mengambil hamparan hutan belantara yang luas. Ada pula pembolongan dengan ilegal logging, penebangan kayu-kayu hutan secara sewenang-wenang. Akibatnya, bumi kita semakin rusak, banyak bocornya, semakin mengkhawatirkan. Kita terancam dengan berbagai bentuk bencana.
Jika demikian, jangan lagi mencari manfaat dengan cara maksiat. Jangan ada lagi upaya memperkaya diri dengan menghalalkan segala cara. Membangun jalan, gedung, desa ataupun kota dengan cara-cara tipuan dan dusta, harus segera dihentikan. Menjalani kehidupan berpolitik dan menjalankan kekuasaan dengan tipu muslihat dan janji-janji dusta, harus segera dihentikan.
Juga sumpah palsu. Namun jika hal-hal buruk ini terus berjalan, artinya kita membangun, namun pada waktu yang bersamaan menyiapkan kehancurannya. Menenggelamkan kapal yang kita tumpangi sendiri.
Sementara dakwah adalah upaya penyadaran. Dakwah bermakna penyadaran bahwa setiap perbuatan pasti ada resiko terhadap diri pelaku dan orang lain. Dakwah bermaksud mencegah kerusakan dan bahaya yang lebih buruk dan lebih besar. Dakwah berarti juga menutupi bolong-bolong yang membahayakan itu.
Mari kita ikut aktif dalam proses dakwah, ikut mencegah orang-orang usil yang ingin membolongi kapal-kapal kita dan menutupi kebocoran-kebocoran yang ada, agar kita semua selamat dari ancaman tenggelamnya kapal yang bernama Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © IKATAN DA'I INDONESIA Ponorogo. Design by Web Directory | Download from Blog Template
CHEAP Kentucky Derby Tickets, Best Website Hosting, Premium Wordpress Themes